Selasa, 09 Juni 2009

KENAIKAN KELAS

Hari ini ulangan kenaikan kelas, artinya hasil dari penilaian ini akan
menjadi tolok ukur siswa kita untuk dinyatakan naik ke tingkat yang lebih
tinggi atau tetap "ngendhog" ditingkat yang sama. Seandainya tidak berhasil,
maka siswa harus mengulang selama satu tahun ditingkat yang sama, hanya
kebanyakan orang tuanya tidak mau menenrima dengan alasan malu (malu karena tidak naik kelas, bukan malu karena tidak bisa).

Alhasil orang tua banyak
yang ngotot supaya anak-anaknya dapat naik ? Dengan seribu cara mulai
meminta dengan nada biasa, meminta dengan wajah memelas, meminta dengan
datang ke rumah membawa bungkusan, meminta dengan membawa amplop , dan yang lebih ekstrim lagi meminta dengan paksa alias mengancam disertai kata-kata yangtidak pantas keluar dari mulut "seorang tua"

Akhir kata sekolah memutuskan "naksir" atau boleh naik tapi tidak boleh
sekolah ini lagi, silakan cari sekolah lain . Kemudian dibuatlah perjanjian
hitam di atas putih bahwa orang tua akan memindahkan anaknya ke sekolah lain
dan berjanji tidak akan kembali lagi.

Kenyataannya begitu sudah dapat raport tidak jadi pindah , dengan alasan
jauh, tak ada sekolah yang menerima, anaknya tak mau pindah dari sini, dan
segudang alasan lain. Kalau sudah begini bagaimana coba ? Kok enak amat
memangnya sekolah itu kamar mandi umum yang siapa saja bisa keluar masuk
dengan membayar seribu rupiah ?

Dan yang lebih ironis lagi ketika si orang tua membawa ke sekolah lain yang
status sekolahnya sama (bahkan kadang lebih bagus ), mau menerima anak-anak tersebut dengan imbalan uang masuk.

Oh My God, mau jadi apa sekolah ini kalau anak-anak dari tingkatan bawah si
sekolah sudah di (sorry: out) kok malah nongol di sekolah yang nota benenya
"bagus". Naksir (naik usir) , kasian ke sekolah yang dituju dan itu sama saja
merendahkan sekolah yang menerima, dan ini banyak terjadi di sekolah-sekolah
lain. Mengapa sekolah memberikan kebijakan (yang tidak bijak) dengan naksir,
bukankah membuat pendidikan semakin terpuruk ? dan mengapa sekolah lain mau menerima anak-anak ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar